Kampus bagi Mahasiswa Baru

Kampus. Ya, kini saya seorang mahasiswi Fakultas Pertanian di salah satu Perguruan Tinggi favorit di Indonesia Timur, Universitas Hasanuddin. Bahkan, saya dapat mengatakan "kampusku" ini salah satu kampus terbaik di Indonesia, dengan alasan Universitas Hasanuudin merupakan satu-satunya unviersitas telah memperoleh nilai "A" oleh BAN-PT di luar pulau Jawa untuk periode lima tahun kedepannya.

Hampir lima bulan sebagian besar aktivitas saya lewatkan di kampus beralmamater merah dengan logo ayam jantannya. Saya cukup takjub oleh pemandangan yang disuguhkan oleh Unhas. Sejuk, asri, bersih, dan penataannya apik, itulah pendeskripsian saya mengenai Unhas.

Hingga sekarang, saya masih berusaha beradaptasi dengan atmosfer-atmosfer perkuliahan, baik dalam sistem pembelajaran yang sangat berbeda dengan masa SMA dulu dan individu-individu yang terdapat di sekitarku. Semester awal, saya cukup kelelahan dengan padatnya aktivitas-aktivitas kampus. Mulai dengan mengurus KRS, dan yang paling melelahkan adalah mencari kelas setiap mata kuliah. Maklum, sebagai mahasiswa baru, kami belum mengetahui seluk-beluk ruangan mata kuliah  di Unhas ini. 

Ternyata ada beberapa kelas mata kuliah yang terletak di fakultas lain dengan kata lain kami harus melintasi beberapa fakultas untuk tiba di ruangan. Dengan menanggung beban berat di punggung ditambah dengan jauhnya jarak antar fakultas membuat saya cukup kelelahan ketika tiba di ruangan kuliah. Namun, hal tesebut tidak membuat konsentrasi terganggu untuk menimba ilmu. Justru, saya cukup senang dengan perjalanan "lintas fakultas" karena dengan demikian, banyak gedung-gedung, ruangan-ruangan, dll dapat kuketahui, meskipun awal-awalnya kadang masih tersesat -_-. 

Perjalanan "lintas fakultas" dapat dikatakan melelahkan namun menyenangkan. Dengan begitu saya dapat mengetahui letak berbagai fakultas. Fakultas yang hampir setiap hari saya lalui yaitu, Peternakan, MIPA, Hukum, Fisipol, Sastra, Ekonomi, Kedokteran, Baruga, dan Center Library. 

Dalam dunia perkuliahan, berbagai macam individu dari daerah dengan suku dan aksen berbicara yang berbeda berkumpul dalam satu wadah yang dinamakan kampus. Dalam jurusanku -teknologi pertanian- ada yang berasal asli dari Makassar, Maros, Barru, Pare-pare, Sidrap, Pinrang, Pare-pare, Polewali, Mamuju, Enrekang, Bulukumba, Bone, Sinjai, Soppeng, Jeneponto, Gowa, Takalar, Kendari, bahkan dari luar pulau Sulawesi, yaitu Jakarta, Bogor, dan Cirebon.

Selain itu, perjalanan "lintas fakultas" dan pluralisme dalam jurusan, ada satu hal yang sangat berbeda dengan dunia SMA dulu, yaitu sistem pembelajaran. Kini, sistem yang digunakan adalah Student Center Learning (SCL). Sistem ini menutut mahasiswa lebih aktif dalam proses pembelajaran daripada dosen karena mahasiswa lah yang dijadikan "pusat" dalam proses ini. Beda dengan waktu SMA, yaitu siswa hanya tinggal menerima materi yang diberikan oleh guru. Menurut saya pribadi, SCL ini dapat membentuk pribadi mahasiswa yang seharusnya RAKUS (Rasional, Aktif, Kritis, Universal, dan Sistematis). Denga demikian, mahasiswa harus panda-pandai mencari informasi yang menunjang untuk setiap mata kuliah kemudian mengungkapkan dalam ruangan. . .

Ini masih permulaan. Mengeluh bagi kami mahasiswa baru, itu wajar. Namun, keseringan mengeluh juga tidak baik, karena itu dapat menambah berat pekerjaanmu. Jadi, bergeraklah. Just do it!!!





Komentar